Saat melihat-lihat file-file lama, khususnya mengenai Kuliah Kerja Nyata (K2N) 2009, saya menemukan tulisan How To Be A Good Guide. Tulisan tersebut merupakan topik yang dibawakan saat training kaderisasi yang disosialisasikan kepada warga Miangas, Sulawesi Selatan pada tahun 2009. Saya pun tertarik untuk memuat topik yang dibahas tersebut menjadi tulisan saya selanjutnya.

Bagaimana seharusnya seorang guide itu?

Pengertian seorang guide akan berbeda-beda, tergantung perspektif seseorang yang diminta pendapat. Definisi seorang guide akan berbeda bila ditanyakan kepada seorang wisatawan, biro wisata, dan guide itu sendiri.

•    menurut Witson (wisatawan AS)
“ seorang guide harus memberikan informasi tentang banyak hal seperti sejarah, budaya, sosial dan politik dan membuat nyaman.”
•    menurut Waskito (manajer biro wisata) :
“ seorang guide harus memberikan pelayanan yang bagus, menarik dan berguna kepada wisatawan serta bersikap sopan dan menyenangkan.”
•    menurut Jhony (guide) :
“ seorang guide harus melayani wisatawan dengan sepenuh hati dan sebauik-baiknya serta memiliki keterampilan teknis.”

Materi yang harus diketahui oleh seorang Guide

Dalam melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai guide, seorang yang berprofesi sebagai guide harus menguasai berbagai hal yang berhubungan dengan profesi yang ia tekuni. Berikut ini merupakan beberapa materi yang harus dikuasai oleh seorang yang berprofesi sebagai guide

•    Bahasa Asing (khususnya bahasa Inggris)
Agar dapat memaparkan objek-objek wisata dengan mudah dimengerti oleh wisatawan asing dan mampu menciptakan percakapan yang menyenangkan, seorang guide dituntut untuk menguasai bahasa asing. Bahasa asing paling umum yang harus dikuasai oleh seorang guide adalah bahasa inggris. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan untuk seorang guide menguasai bahasa asing lainnya seperti bahasa Jepang, Korea, Mandarin, Perancis, dan Latin/Spanyol
•    Mengenali medan objek wisata
Agar dapat memberitahukan informasi mengenai objek wisata yang dikunjungi khususnya tentang sejarah. Bagaimana latar belakang, cerita rakyat, mitos, dan berbagai hal lainnya yang menyangkut dari objek wisata yang dikunjungi wisatawan. Guide juga hendaknya mengetahui jalan-jalan alternatif ke arah objek wisata tersebut dengan tujuan memberikan alternatif jalan untuk menempuh objek wisata yang dikunjungi apabila jalan umum yang sering dilewati terjadi macet dan hal lainnya.
•    Sejarah Indonesia
Wisatawan khususnya wisatawan asing sangat tertarik untuk mengetahui sejarah Indonesia, khususnya provinsi/kota dari lokasi objek wisata tersebut.
•    Keadaan sosial budaya
Guide harus mampu menjelaskan tentang kebudayaan masyarakat di daerah yang dikunjungi. Mengenai makanan khas, acara adat, tari, baju adat, kain adat, mata pencaharian masyarakat sekitar, dan berbagai hal lainnya mengenai kebiasaan dan budaya yang terbentuk di area sekitar objek wisata.
•    Etika
Saat menjadi seorang tour guide, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai etika atau tata krama. Hal-hal yang harus diperhatikan tersebut adalah :
a.    berpakaian sopan
b.    teknik berbicara kepada wisatawan
c.    bersikap sopan dan tidak malas-malasan
d.    berbicara dengan jelas
e.    memiliki arah tujuan wacana (percakapan)
f.    menggunakan kalimat yang sederhana namun jelas dalam memberikan paparan tentang suatu objek wisata
g.    sisipkan humor (tidak menyinggung ras, suku, agama atau individu tertentu)
•    budaya wisatawan
mengetahui karakter dari tiap wisatawan sehingga memudahkan bagaimanan si guide untuk harus bersikap. Negara asal wisatawan akan mempengaruhi budaya dan kebiasaan dari wisatawan tersebut. Budaya wisatawan dari amerika dan eropa akan berbeda bila dibandingkan dengan budaya wisatawan dari Jepang, Korea, dan China. Wisatawan Amerika dan Eropa akan cenderung lebih bebas dalam berpakaian dan tidak memiliki kendala bila mengunjungi tempat-tempat wisata dengan pakaian minim dan cenderung memilih tempat wisata pantai dan alam. Sedangkan wisatawan Jepang, Korea, dan China cenderung berpakaian sopan dan tertutup dan mengunjungi lokasi objek wisata yang kental akan budaya dari suatu daerah.
•    pengetahuan kuliner
Seorang Guide hendaknya mengetahui makanan-makanan khas dari daerah tersebut. Setiap daerah akan memiliki makanan khas dan kebanyakan wisatawan tertarik untuk mencoba extreme kuliner atau hanya sekedar makanan tradisional setempat yang belum pernah dicicipi oleh wisatawan.
•    jadwal kapal
Guide hendaknya mengetahui tentang jadwal kapal datang dan pergi. Sehingga guide dapat memperkirakan dan membuat rencana kegiatan wisata.

Hal-hal yang harus dihindari oleh Guide 

Saat sedang menjadi seorang guide dan memimpin rombongan wisata, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan cenderung harus dihindari oleh seorang guide. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dihindari oleh seorang guide.

•    tidur dalam perjalanan wisata
•    melanggar etika sopan santun
misalkan bagi wisatawan asing wanita hendaknya jangan bertanya tentang umur mereka.
•    mendiskreditkan (menjelek-jelekan) Indonesia
hendaknya hindari memberikan pendapat atas suatu wacana tentang politik, ataupun ham.
•    Memaksa tamu
Misalkan : memaksa tamu untuk membeli souvenir di toko tertentu dengan iming-iming mendapat upah (persenan) dari si pemilik toko.

Pelayanan yang harus diberikan oleh Guide

Seorang guide dituntut untuk memberikan pelayanan yang memuaskan bagi wisatawan. Guide harus memperhatikan berbagai hal mulai dari hal-hal simple seperti datang tepat waktu hingga hal-hal yang bersifat detail seperti melakukan pengaturan perjalanan wisata. Berikut ini merupakan berbagai hal yang harus diperhatikan seorang guide untuk memberikan pelayanan prima kepada wisatawan
•    datang tepat waktu di dermaga
•    memakai papan nama
•    berpenampilan bagus
•    mengurusi bawaan si wisatawan
•    mengurusi penginapan si wisatawan
•    menajdi narasumber dalam perjalanan
•    menjadi pengatur perjalanan wisata
•    menjadi petunjuk jalan
•    menjadi teman berbicara
•    memberi bantuan

SUMBER : Materi Training Kaderisasi Kelompok Gatot Subroto, Kuliah Kerja Nyata (K2N) 2009, Miangas, Sulawesi Utara

Leave a comment